MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
DISUSUN
OLEH :
UTARY
MONADEVY PARDEDE 131301095
DEWI
SITEPU 131301097
RENITA
NAPITUPULU 131301115
FLORA
LIHARNI PURBA 131301123
DEVI
AMBARINA SARI SILALAHI 131301139
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
bimbingan, petunjuk dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Psikologi
Perkembangan dengan baik.
Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, dosen dan semua yang telah
membantu yang kami tidak bisa sebut satu persatu.
Besar
harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya.Sesudah dan sebelumnya kami
ucapkan terimakasih.
Medan,
19 September 2013
Kelompok 10
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…...…………………………………………………………………………...ii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..3
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..3
C. TUJUAN………………………………………………………………………………...3
D. MANFAAT PENULISAN……………………………………………………….……...4
E. METODE PENULISAN………………………………………………………………...4
BAB
II. PEMBAHASAN
A. MASA
REMAJA………..……………………………………………………………...5
B. MASA
DEWASA……………………………………………………………………….8
C.
MASA TUA……………..……………………………………………………………..14
D.
KEMATIAN……………………………………………………………………………18
BAB
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………....21
B. SARAN………………………………………………………………………………….21
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………..22
BAB
I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perubahan
fisik,kognitif dan sosial emosional pada remaja,dewasa dan orang usia lanjut
membuat kita mencari tahu tentang proses-proses perubahan tersebut.Juga untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pada masa kuliah Psikologi umum.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
proses yang dialami pada masa remaja?
2. Apa itu masa dewasa?
3. Bagaimana
ciri fisik,kognitif dan sosial emosional seorang yang masuk dalam masa dewasa?
4. Bagaimana
seseorang itu mengalami penuaan?
5. Bagaimana
kondisi fisik, kognitif dan sosial emosional seorang yang masuk dalam masa tua?
6. Bagaimana
seseorang mengalami proses kematian?
7. Bagaimana
sesorang itu mampu menghadapi proses kematian itu?
C. .
TUJUAN
Penulisan
ini memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai baik penulis maupun pembaca.
Tujuan tersebut antara lain :
1. Untuk
mengetahui dan memahami tentang David WexWechsler.
2. Untuk
mengetahui dan memahami tentang pendekatan teori intelegensi menurut Wechsler.
3. Untuk
mengetahui dan memahami tentang Wechsler
Intelligence Scale.
D. MANFAAT
PENULISAN
Manfaat
di susunnya makalah ini, yaitu :
1. sebagai
bahan tambahan pembelajaran,
2. untuk
menambah pengetahuan tentang perkembangan manusia
E. METODE
PENULISAN
Makalah
ini di susun menggunakan metode pustaka di mana data-data di peroleh dari buku
dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
Masa
remaja diantarkan oleh perubahan fisik monumental melalui pubertas dimana
orang yang kemarin masih
anak-anak menjadi seseorang yang
mempunyai kemampuan seksual untuk menjadi orang
tua seorang anak. Periode remaja ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan fisik
yang pesat dan oleh memuncaknya minat seksual dan romantisme pada orang lain. Dan
itu adalah waktu di mana teman sebaya sering kali lebih penting daripada orang
tua dalam hal keterikatan dan pengaruh. Remaja mampu bernalar abstrak untuk
pertama kalinya. Pada bagian ini, dia mungkin menghabiskan banyak waktu untuk merenungkan
masalah abstrak seperti keadilan dan persamaan. Tidak ada batasan bagi remaja
dalam masyarakat. Dalam setiap usia tertentu, individu melewati dari remaja ke
dewasa saat mereka menentukan hubungan sosial orang dewasa dan pola kerja di
usia dewasa.
Masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas
tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan,
dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
A.
Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase
remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan
fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan,
dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa
dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik
ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi
dua bagian, yakni :
1) Ciri-ciri Seks
Primer
Tinggi dan berat badan
meningkat karena ledakan pertumbuhan yang pesat. Biasanya dimulai pada usia 12
tahun. Remaja dapat bertumbuh sekitar 5 inci pertahun. Perkembangan remaja pria
mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma
dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan
remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar
sperma. Bagi anak
laki-laki, pubertas pertama ditandai oleh ejakulasi pertama mereka yang bernama
spermarche.
Pada remaja wanita,
terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum
(sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche”
(menstruasi pertama). Menarche terjadi sekitar umur 12 tahun. Siklus awal
menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan,
depresi, dan mudah tersinggung.
2) Ciri-ciri Seks
Sekunder
Tinggi dan berat badan meningkat
karena ledakan pertumbuhan yang pesat. Biasanya dimulai pada usia 12 tahun.
Remaja dapat bertumbuh sekitar 5 inci pertahun. Perkembangan remaja pria
mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma
dan kelenjar prostat. Pada remaja
laki-laki bertumbuhnya testis, membidangnya bahu, suara menjadi lebih berat,
pertumbuhan penis, tumbuhnya rambut-rambut halus disekitar kemaluan menandai
berakhirnya masa pubertas pada pria.
Pada wanita, perubahan
pertama terlihat saat membesarnya payudara secara berangsur dalam beberapa
tahun sampai akhir periode. Membesarnya pinggul, dan tumbuhnya rambut-rambut
halus disekitar alat kelamin mengakhiri masa pubertas.
B. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan
otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan
kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
a.
Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir
logis tentang gagasan abstrak
b.
Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat
tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta
memecahkan masalah
c.
Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi,
membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d.
Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah,
belajar menguji hipotesis
e.
Memikirkan masa depan, perencanaan, dan
mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
f.
Mulai menyadari proses berfikir efisien
dan belajar berinstropeksi
g.
Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa
meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
C. Perkembangan Sosial dan Emosi Psikologi
Remaja
Remaja
mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi.
Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat,
emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih,
dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja
yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat.
Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”,
misalnya :
1.
Agresif : melawan, keras kepala,
berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2.
Lari dari kenyataan (regresif) : suka
melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras,
atau obat terlarang.
Sedangkan
remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu
kematangan emosi remaja menjadi :
1.
Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta,
kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan
menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
2.
Mengendalikan emosi : tidak mudah
tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi
kegagalan secara sehat dan bijak
Bagi
remaja ada 3 masalah besar yang mereka hadapi dari pada orang yang lebih muda
atau yang lebih tua yaitu :
1. konflik
orangtua/anak
Konflik
diantara orantua dan anak meningkat saat memasuki remaja sampai dengan akhir
masa remaja. Contoh: kemana, dengan siapa dan apa yang mereka lakukan diluar
rumah.
2. Perubahan
suasana hati
Dimana
Remaja bersifat kekanak-kanakan dan dewasa. Remaja sering merasa malu,
canggung, kesepian, gugup, dan merasa ditolak.
3. Perilaku
merugikan
Remaja
yang mulai ingin mencoba hal baru yang merugikan seperti minum alkohol, seks
bebas, dll.
PERKEMBANGAN
MASA DEWASA AWAL
Masa
dewasa awal terjadi pada umur 18-40 tahun, dimana sumber potensi dan kemampuan
bertumpu pada usia ini. Masa dewasa awal dapat dikatakan remaja yang belum
membentuk identitas diri yang memuaskan. Identitas diri akan diperoleh secara
sedikit demi sedikit. Pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap orangtua dan membiasakan diri sebagai pribadi yang
mandiri. Perubahan fisik yang terjadi pada priode ini kurang terlihat jelas dan
bersifat lebih bertahap dibandingkan waktu-waktu yang lain dalam rentan
kehidupan. Perubahan sosial yang terjadi memerlukan kategorisasi sederhana.
Variasi
yang terjadi pada masa dewasa awal telah mendorong banyak psikologi
perkembangan untuk memandang awal dari priode ini sebagai fase transisional
yang disebut dengan emerging adulthood. Emerging
adulthood adalah priode yang dimulai pada tahun-tahun remaja akhir dan meluas
hingga pertengahan usia 20 tahun. Dimana
seseorang bukan lagi remaja, tetapi mereka belum sepenuhnya diberikan tanggung
jawab sebagai seorang dewasa. Akan tetapi mereka masih terlibat dalam penentuan
siapa diri mereka serta karir dan kehidupan seperti apa yang seharusnya mereka
jalani. Masa dewasa awal menandai puncak dari kesehatan fisik. Sejak usia 18-25
tahun, kekuatan seseorang mencapai puncaknya, refleks mereka tercepat dan
kesempatan mereka untuk meninggal kerena penyakit cukup kecil dan reproduksi
mereka juga berada pada tingkat tingggi. Sekitar usia 25 tahun, tubuh menjadi
sedikit kurang efesien dan lebih rentan terhadap penyakit.
Dalam
masa dewasa awal akan bertambah masalah dan ketengangan emotional periode
isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan
nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Masa
ini juga adalah masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting.
Seseorang yang ada pada masa ini, harus bisa menempatkan dirinya pada situasi
yang berbeda; problem rumah tangga, masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hidup
berkeluarga, menjadi warga masyarakat, pemimpin, suami/istri membutuhkan
kestabilan emosi yang baik.
Ciri-ciri
perkembangan dewasa awal adalah:
·
Usia reproduktif (Reproductive Age)
Masa dewasa
adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah
tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang
dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir
mereka dalam suatu lapangan tertentu.
·
Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)
Dengan
pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara
individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat.
Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut,
dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan
gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan.Ini adalah masa
dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria
mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya,
sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan
pengurus rumah tangga.
·
Usia Banyak Masalah (Problem age)
Masa ini
adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap
ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan
yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun
persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya.
·
Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)
Banyak orang
dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan,
keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam
ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran
yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana
sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan.
·
Masa keterasingan sosial
Dengan
berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan
orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan
teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan
itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang.
Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang
populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis
ketersingan (Erikson:34).
·
Masa komitmen
Mengenai
komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan: “Nampak tidak mungkin orang
mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu
tanggungajwab yang trrlalu berat untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang
mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi orangtua menjadi orang tua untuk
selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda
akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda mencapai gelar
doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih muda, besar
kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai guru besar”.
·
Masa Ketergantungan
Masa dewasa
awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut.
Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan
beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh
pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.
·
Masa perubahan nilai
Beberapa
alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena ingin
diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang
dewasa.
·
Masa Kreatif
Bentuk
kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat
dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan
yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya
ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan
ekspresi kreativitas.
Kognisi pada masa dewasa awal
Piaget
berteori bahwa pemikiran formal operasional merupakan kemapuan tingkat tinggi
dari kemampuan berfikir.ia berpendapat bahwa tidak ada perubahan kualitatif
baru dalam kognisi yang terjadi pada masa dewasa.Namun,beberapa ahli dalam
perkembangan kognitif berpendapat bahwa idealisme dalam gtahap formal
operasional yang dikemukakakn Piaget,digantikan pada masa dewasa awal pada
pemikiran yang realistis dan pragmatis.selain itu,remaja cenderung berpikir
secara mutlak-suatu hal entah adalah satu hal atau sebaliknya.ketika mereka
memasuki usia perkuliahan individu sering mulai berpikir secara relatif dan
reflektif.Kesimpulanya,untuk sebagian besar orang,kemampuan intelektual sangat
kuat pada masa dewasa awal.
PERUBAHAN FISIK PADA MASA DEWASA AWAL
Sebagian
besar orang dewasa mencapai puncak perkembangan fisik mereka pada usia 20-an
dan usia tersebut merupakan masa seseorang berada dipuncak kesehatannya. Dewasa
muda juga merupakan dimana kemampuan fisik mengalami penurunan. Penurunan
kekuatan dan kecepatan sering kali terlihat nyata pada akhir usia 30-an.
Mungkin karena kemantapan kemampuan fisik mereka serta kesehatan keseluruhan,
dewasa muda jarang menyadari kebiasaan makan yang buruk, terlalu banyak minum
minuman keras, dan merokok ysng dapat merusak kesehatan mereka seiring dengan
bertambahnya usia.
PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA
Tahap pada dewasa oleh Erikson,
ingatlah bahwa delapan tahap Erikson sepanjag hidup manusia terdiri atas satu
tahap pada masa dewasa awal, satu tahap untuk dewasa tengah dan satu tahap
untuk dewasa akhir. Erikson mengatakan bahwa individu memasuki tahap keenam,
yaitu intimacy versus isolation pada
masa awal. Pada saat ini orang-orang akan menghadapi tugas perkembangan antara
menjalani hungan yang intim dengan orang lain atai terisolasi secara sosial.
Erikson menguraikan intimacy seperti menemukan bagian diri sendiri dan
khilangan bagian diri kita didalam diri orang lain. Bila orang dewasa muda
mengembangkan hubungan persahabatan yang sehat dan hubungan yang intim dengan pasangan,
maka intimacy mungkin tercapai.
PERKEMBANGAN
MASA DEWASA PERTENGAHAN
Bagi banyak
orang, masa dewasa pertengahan pada usia 40-65 adalah masa yang paling
produktif. Pada masa ini dimana ditandai dengan berbagai
perubahan fisik maupun mental.Pada usia ini akan dipenuhi berbagai peran yang menyita waktu dan energi,
tanggung jawab serta peran yang dirasa mampu ditanggung. Pada masa dewasa madya
seseorang secara bertahap menjadi sadar akan perubahan dalam tubuh mereka.
Mereka sering kali mengalami pertambahan berat badan, organ indra secara
bertahap menjadi kurang sensitif dan reaksi terhadap stimulus menjadi lebih
lambat. Banyak pandangan bahwa waktu ini juga “krisis paruh baya”(midlife
crisis) dimana individu mulai menyadari bahwa mereka belum mencapai tujuan yang
mereka tetapkan saat masih muda atau mereka tidak melakukan hal yang penting.
Penelitian bahwa tengah baya seringkali merupakan waktu transisi. Saat dimana
orang mencapai pertengahan kehidupannya, pandangan mereka akan harapan hidup
cenderung berubah. Namun, kebanyakan orang berusia 40 tahunan memandang hidup
dn pencapaian mereka secara positif hingga mereka dapat memasuki kehidupan
paruh baya dengan lancar, serta periode 40-an dari 50-an sering kali merupakan
periode penuh imbalan.
PERUBAHAN FISIK PADA DEWASA TENGAH
Salah
satu perubahan fisik yang terlihat pada usia tengah adalah penampilan. Pada
usia 40-an atau 50-an, kulit kita akan mulai mengalami keriput dan kendur
karena hilangnya sejumlah lemak dan kalogen dibawah jaringan kulit. Rambut akan
menipis dan menjadi abu-abu karena tingkat regenerasi rambut lebih lambat dan
produksi melanin menurun. Individu akan kehilangan tinggi badannya pada usia
paruh baya dan banyak yang mengalami kenaikan berat badan. Secara rata-rata,
antara usia 30-50 tahun, seorang pria akan kehilangan setengah inci tinggi
badannya dan tinggi badan wanita akan berkurang hingga 2 inci dari usia 25
tahun hingga 75. Bagi wanita, memasuki usia paruh baya berarti menepouse akan
segera terjadi. Biasanya pada akhir 40-an atau 50-an. Bersamaan dengan
menopause, maka akan terjadi penurunan drastis pada produksi estrogen diindung
telur. Penurunan produksi estrogen akan menimbulkan beberapa gejala yang tidak
mengenakkan septi hot flashes (tiba-tiba untuk sementara waktu kulit akan
bersemu dan suhu tubuh terasa meningkat), mual, kelelahan, dan jantung yang
berdebar-debar. Sekalipun menopouse bukan menjadi pengalaman negatif bagi
kebanyakan wanita seperti anggapan sebelumnya bahwa menopouse menjadi tanda
hilangnya kesuburan dan aspek penting sebagai wanita.
Menurut
pandangan John Horn,beberapa kemampuan intelektual mulai mengalami kemunduran
pada usia paruh baya,sementara beberapa lainnya meningkat. Ia percaya bahwa kecerdasan kristal(Crystallized
intelligence),adalah kumpulan informasi dan juga kemampuan verbal seseorang
meningkat pada masa dewasa tengah.Sebaliknya,kecerdasan cair (fluid intelligence),adalah kemampuan sesorang
untuk bernalar secara abstrak,mulai mengalami penurunan dimasa dewasa tengah.
PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PADA
MASA DEWASA TENGAH
Generativity
versus stagnation, merupakan tahap ketujuh Erikson yang terjadi pada masa
dewasa tengah. Pada dewasa tengah perhatian utamanya adalah membantu generasi
yang lebih muda untuk mengembangkan kehidupan yang bermakna, inilah yang
dimaksud Erikson sebagai generativity. Perasaan bahwa dirinya tidak melakukan
apapun untuk generasi selanjutnya disebut stagnation.
PERKEMBANGAN MASA DEWASA AKHIR
Aktifitas
menyenangkan yang melibatkan orang dewasa akhir mungkin tidak terlalu berbeda
dengan yang dilakukan oleh yanng muda,banyak perubahan fisik yang tentu saja
yang di bawa oleh proses penuaan.Hal yang paling nyata adalah penampilan,rambut
menipis dan menjadi beruban,kulit berkerut.
Kognisi pada dewasa akhir
Pada
usia tujuh puluh tahun,peneliti kedokteran Jhon Rock memperkenalkan pil KB.
Pada usia 76 tahun Anna Mary Robertson yang lebih dikenal sebagai nenek
Mosses,mulai melukis dan mulai terkenal secara internasional.
Pernyataan
pada fungsi intelektual pada usia dewasa akhir cukup provokatif.Banyak psikologi
mempercayai bahwa sama seperti dewasa tengah beberapa dimensi kecerdasan
mengalami penurunan pada dewasa akhir sementara yang lain menaggap dapat
dipertahankan atau bahkan meningkat.
Salah
satu temuan yang tetap konsisten adalah melibatkan kecepatan.penurunan pada
kecepatan terlihat jelas pada usia dewasa tengah dan semakin nyata pada dewasa
akhir.Orang dewasa yang lebih tua juga cenderung lebih buruk pada kebanyak
wilayah ingatan dibanding orang lebih muda.
Akan
tetapi,beberapa kognisi mungkin membaik seiring dengan bertambahnya usia.salah
satunya adalah kebijaksanaan(wisdom).Kebijaksanaan mungkin meningakat seiring
bertambahnya usia karena bertambahnya pengalaman hidup.Akan tetapi tidak semua
orang dewasa yang lebih tua memliki kedewasaan.Variasi individu mewarnai
seluruh aspek kehidupan kognitif kita.
PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PADA
MASA DEWASA AKHIR
Integrity versus despair, merupakan
tahap kedelapan Erikson yang terjadi pada masa dewasa akhir. Dalam tahun-tahun
terakhir hidup kita melihat kembali dan mengevaluasi apa yang telah kita
lakukan selama hidup kita. Bila mereka telah menjalani tahap-tahap sebelumnya
dengan negatif, maka terlihat kebelakang akan menimbulkan kerauan atau
kemurungan, yang disebut Erikson sebagai despier. Namun, bila mereka berhasil
melewati sebagian besar atau seluruh tahap perkembangan dengan baik, maka
dengan melihat kebelakang mereka akan merasakan kepuasan bagaimana, mereka
menjalani hidup, sehingga mereka mencapai integrity.
PERKEMBANGAN MASA TUA
Masa
tua merupakan periode di mana seorang individu telah
mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran
fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55
tahun sampai meninggal. Banyak perubahan fisik yang tentu saja dibawa oleh
proses penuaan. Hal yang paling nyata adalah penampilan rambut menipis dan
menjadi beruban, kulit berkerut, serta terkadang sedikit kehilangan tinggi
badan karena penurunan lempeng diantara tulang belakang di punggung. Akan
tetapi, perubahan yang lebih terselubung juga terjadi dalam pemfungsian
biologis tubuh. Misalnya, kemampuan sensoris menurun akibat penuaan,
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa menjadi kurang sensitif. Waktu
reaksi menjadi lebih lambat, dan stamina fisik berubah.
Apa saja alasan dari
penurunan fisik tersebut?
Teori genetic preprogramming
tentang penuaan menyebutkan bahwa sel manusia memiliki batas waktu pembentukan
dan reproduksi. Teori ini menyebutkan bahwa setelah beberapa waktu tertentu,
sel-sel akan berhenti membelah atau menjadi berbahaya bagi tubuh seolah-olah
seperti tombol perusak diri yang telah ditekan.sebaliknya, teori wear and tear
tentang penuaan menyatakan bahwa fungsi mekanis dari tubuh akan bekerja kurang
efektif ketika seseorang menjadi lebih tua. Sisa dari produksi energy akhirnya
akan terakumulasi dan kesalahan terjadi ketika sel terbelah. Akhirnya tubuh
sulit dipakai seperti mobil tua. Meskipun demikian , jelas bahwa penuaan fisik
bukan merupakan penyakit, tetapi proses biologis alami.
Penurunan fisik pada masa tua
Masa tua adalah masa dimana seseorang
mengalami kemunduran fisik. Akibat
adanya penurunan fisik mengakibatkan dirinya merasa tidak dapat mengerjakan
berbagai aktivitas sebaik saat muda dulu. Penurunan fisik tersebut menyebabkan
mereka menjadi tergantung dengan orang lain.
Penurunan
Fisik pada anggota tubuh tersebut meliputi:
·
Kulitnya semakin keriput dan mengkerut
sehingga tampak kering
·
Sudah tidak mempunyai gigi sehingga berubah
bentuk mulut, sehingga banyak orang yang lanjut usia yang memakai gigi palsu.
·
Pipi mengkerut dan terlihat longgar dan kempot
·
Tumbuh uban pada seluruh rambut dan rambut
semakin menipis
·
Bahu membungkuk
·
Panggul tampak mengendor dan lebih lebar
dibandingkan dengan waktu sebelumnya
·
Tangan menjadi kurus kering dan tampak hanya
tulang saja
·
Kuku pada kaki dan tangan mengeras dan
kelihatan kabur
·
Penurunan penglihatan pada orang tua. Pada
umumnya mereka sudah tidak mampu lagi membedakan warna dan tidak dapat
melihat pada jarak jauh, pandangan terlihat kabur.
·
kehilangan
kemampuan untuk mendengar. Sehingga perlu adanya alat bantu untuk dapat memudahkan
komunikasi.Terkadang kita harus mendekat dengan mereka untuk berkomunikasi
dengan jelas.
·
Cepat
kehabisan tenaga. Tidak bisa melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang banyak.
·
Tidak bisa
mengerjakan sesuatu dengan cepat. Selalu
membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan suatu hal. Misalnya didalam berjalan cukup lambat dan kadang
membutuhkan bantuan untuk menuntunya
Kognitif pada masa tua
Penyakit Alzheimer adalah gangguan
otak progresif yang mendorong penurunan bertahap dan menetap dalam kemampuan
kognitif. Alzheimer terjadi ketika produksi protein beta amyloid precursor
mengalami masalah serta menghasilkan rumpun sel yang besar yang memicu
peradangan dan kemunduran sel saraf.otak akan menyusut, neuron mati, serta
beberapa area hipokampus dan lobus frontal serta temporal mengalami kemunduran.
sejauh ini tidak ada penanganan bagi penyakit tersebut.
Pada kasus lain penurunan
kognitif dapat disebabkan oleh kecemasan dan depresi sementara yang dapat
ditangani, atau mungkin juga disebabkan oleh pengobatan yang berlebihan.
Bahayanya adalah orang-orang dengan gejala tersebut dapat tidak tertangani
sehingga penurunan yang mereka alami akan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, sebagian
besar penurunan dalam pemfungsian kognitif pada masa dewasa akhir tidak dapat
dihindarkan. Kunci untuk mempertahankan kecakapan kognitif mungkin terletak
pada stimulus intelektual. Seperti semua orangdewasa yang lebih tua memerlukan
lingkungan yang menstimulus agar mereka dpat mengasah dan mempertahankan
kecakapan mereka.
Aspek social-emosional mengenai penuaan
Sekalipun kita berada di
usia dewasa akhir, kita tidak harus menjalani hidup kita sendiri dan penuh
kesusahan. Semakin aktif dan terlibat orang yang sudah tua, maka semakin
meningkat kepuasan diri mereka, serta memungkinkan mereka tetap sehat. Para
peneliti telah menemukan bahwa orang yang sudah tua yang pergi ke gereja,
menghadiri rapat-rapat, berjalan-jalan, dan berolahraga lebih bahagia, daripada
mereka yang menghabiskan waktu dirumah.
Akan tetapi, orang dewasa
yang lebih tua mungkin akan lebih pemilih dalam jaringan social mereka. Oleh
karena mereka meletakkan kepuasan emosional pada nilai yang tinggi, orang
dewasa yang lebih tua sering termotivasi untuk menghabiskan waktu dengan orang
yang mereka kenal, entah itu teman dekat atau anggota keluarga-dengan siapa
mereka memiliki hubungan yang berbalas. Mereka mungkin dengan sengaja menarik
diri dari kontak social dengan banyak individu pada penghujung hidup mereka.
Interaksi social yang menyempit ini memaksimalkan pengalaman emosional yang
positif dan meminimalkan resiko emosional seseorang ketika mereka menjadi tua.
Para peneliti telah menemukan bukti atas teori ini.
Peneliti juga telah menemukan
pada sampel yang beragam padaa orang Norwegia, biarawati Katolik,
Afrika-Amerika, Cina Amerika bahwa orang yang lebih tua memiliki kendali yang
lebih baik pada diri mereka. Stereotip sering mengarahkan kita untuk menganggap
bahwa kebanyakan orang yang sudah tua hidup dalam kesedihan dan kesendirian.
Akan tetapi, peneliti telah menggungkapkan gambaran yang berbeda. Misalnya pada
suatu penelitian dengan menggunakan sampel orang Amerika Serikat dalam jumlah
besar mempelajari emosi pada usia yang berbeda-beda. Orang dewasa yang lebih
dewasa melaporkan, mereka mengalami emosi positif yang lebih banyak dan
mengalami emosi negative yang lebih sedikit, dibandingkan mereka yang lebih
muda ssdengan kecepatan yang meningkat.
KEMATIAN
Semua yang hidup akan mati,kita semua menghadapi kematian-kematian kita sendiri atau kematian orang
lain,pasangan kita,teman kita.Meskipun tidak ada hal lain yang lebih tidak
terhindarkan dalam hidup selain kematian,hal ini tetap menjadi topik yang
menakutkan. tentu saja,sedikit lebih menimbulkan stres dibandingkan kematian
pasangan kita atau komtemplasi dari kematian kita sendiri,dan bersiap untuk
kematian adalah salah satu tugas perkembangan yang paling penting..
Beberapa generasi
sebelumnya,berpikir bahwa kematian adalah bagian penting dari kehidupan karena
merupakan tahap terakhir dari sebuah kehidupan. Dan yang biasanya banyak
berpikir tentang hal ini adalah mereka-mereka yang sudah lanjut usia.mereka
banyak menghabiskan waktu mereka hanya untuk berpikir tentang hal ini.Dan itu
merupakan hal yang wajar mengingat pertambahan umur seseorang dan semakin lama
akan semakin mendekati kematian.Sebagian orang berpikir bahwa kematian adalah
hal yang harus ditakuti.
Yang
meninggal pada tahun 2004,Psikiater
Elisabeth Kubler-Ross memberikan kita sebuah wawasan baru.Dia mengangkat subjek kematian ke
permukaan dengan observasi yang dilakukannya bahwa mereka yang menghadapi
kematian cenderung melewati lima tahapan luas.melalui observasinya ini dia
malakukan wawancara pada ratusan pasien
yang sakit parah.Pada wawancara ini,dia mengembangkan sebuah teori tentang
seseorang yang belajar tentang kematian
yang akan datang.Kemudian akan melewati
lima tahap yang berbeda.
1.
Penolakan
Seseorang
akan menolak atau menyangkal suatu informasi tentang penyakit yang
dideritanya.Lalu kemudian dia akan menuduh dokter yang memberikan informasi
yang tidak benar.Kemudian dia akan pergi dan mencari dokter yang lain yang
menurutnya mampu memberikan diagnosa yang lebih akurat dari hasil
sebelumnya.Dia diberitahu bahwa kesempatan mereka untuk bertahan hidup
kecil,dia menolak untuk mengakui bahwa dia akan menghadapi kematian.Dan dia
menganggap berita ini sebagai kematian yang akan datang dan belum terjadi dan
menganggap hasil ini salah untuk sementara.
2.
Kemarahan
Setelah
melalui proses penolakan,seseorang akan mengalami kemarahan karena orang yang ada disekeliling mereka
berada dalam kondisi sehat.dan mendatangkan pertanyaan pada dirinya sendiri
“mengapa saya?itu tidak adil,tidak mungkin terjadi padaku terlalu banyak
permusuhan dan kecemburuan pada yang lainnya”.Dan hasilnya dia merasakan
kesakitan yang luar biasa dan sering mengalami perseteruan dengan dirinya
begitu pula dengan orang lain.
3.
Kesepakatan
Kemarahan
itu mendorong seseorang untuk melakukan kesepakatan.Dia merasa kemarahannya
belum mereda namun kematian tersebut bukan sesuatu yang dapat untuk ditolak dan
pasti akan terjadi.Dan kemudian sesorang itu akan melakukan kesepakatan yang
diharapkan dapat meredakan kesakitan dalam hidupnya.seseorang itu akan selalu
berdoa kepada Tuhan dan melakukan kesepakatan.misalnya,”saya akan melakukan
banyak persembahan ke gereja,tetapi berikan saya waktu 6 bulan lagi untuk
hidup”.menariknya,seseorang akan mampu bertahan dengan adanya kesepakatan
ini.Namun baiasanya hal ini akan gagal.
4.
Depresi
Ketika
seseorang yang sedang sekarat merasa bahwa proses kesepakatan tidak ada gunanya
mereka beralih pada tahap berikutnya yaitu depresi. kesepakatan yang diharapkan
dapat membantu ternyata tidak terjadi. Pada akhirnya kematian itu akan datang
apapun yang terjadi. Seseorang itu akan merasa bersalah telah meninggalkan
orang-orang yang dicintainya dan merasa tidak mampu melihat kenyataan yang ada
dan merasa sangat depresi.
5.
Penerimaan
Pada
akhirnya depresi itu akan hilang dan sesorang akhirnya mampu menerima datangnya
kematian itu.pada dasarnya itu bukan sesuatu yang menyenangkan untuk diterima .Mereka
biasanya tidak emosiaonal dan tidak kounikatif,mereka seolah-olah telah
berdamai dengan diri mereka sendiri dan mengharapkan kematian tanpa kepahitan.
Perlu
untuk diingat bahwa tidak setiap orang mengalami setiap tahapan ini dengan cara
yang sama.Pada kenyataannya,tahapan kubler Ross hanya dapat diterapkan pada
orang-orang yang sepenuhnya sadar bahwa mereka sekarat dan memiliki waktu untuk
mengevaluasi kematian mereka yang akan datang.Reaksi yang didapatkan dalam
menghadapi kematian yang akan datang tergantung pada individu itu sendiri.
Jika
kita ingin melihat bagaimana proses kematian seseorang maka kita harus
berhati-hati.Jangan menjatuhkan dia atau
menjauhi dia dan biarkan proses itu
berlangsung.
BAB III.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses
perkembangan pada masa remaja sangat monumental dengan ditandai pubertas.
Sifat-sifat dan emosional manusia pada masa remaja juga sangat berbeda dari
masa anak-anak dan dewasa. Proses dewasa yang diawali dengan pencarian
identitas diri kematangan emosional pada situasi yang berbeda.
B.
SARAN
Demi
kesumpurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.forumsains.com/artikel/inteligensi-dan-iq/?wap2
http://belajarpsikologi.com/
http://blog.elearning.unesa.ac.id/.../teori-david-wechsler-tentang-in
Fieldman,
Robert S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
King,
Laura A. 2007. Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika.
Lahey,
Benjamin B. 2011. Psychology An Introduction.