BAB I
Kasus Satu Sampel
BINOMIAL
·
Tes yang digunakan saat sampel-sampel random yang ditarik dari suatu
populasi yang terdiri dari dua kelas.
·
Tes binomial yang digunakan bertipe
goodness of fit,artinya tes dapat digunakan untuk menguji apakah freuensi-frekuensi
yang kita amati pada sampel berasal dari pupolasi yang kita teliti.
·
Syarat-syarat dalam penggunaan tes
binomial dalam pengujian hipotesis ialah:
1.
Data nominal
2.
Terdiri dari dua kelas
3.
Variable diskrit
·
Fungsi tes binomial dalah:
1.
Untuk menguji hipotesis deskriptif
2.
Member alas an kepada peneliti untuk
percaya bahwa populasi yang diamati memang berasal dari populasi yang kita
teliti
·
Jika proporsi dari kelas pertama adalah
P maka proporsi dari kelas kedua adalah
Q(Q=P-1)
·
Berkaitan dengan pertanyaan dalam
penelitian, ada duahal penting yang diperhatikan
1.
Untuk mengetahui kemungkinan
diperolehnya secara eksak ataupun pasti nilai yang diamati, gunakan formula
sebagai berikut:
P(x)
=
2.
Untuk mengetahui kemungkinan
diperolehnya nilai-nilai yang diobservasi atau nilai-nilai yang ekstrem,maka
menggunakan formula sebagai berikut:
·
Penggunaan tes binomial:
a.
Tetapkan N
b.
Tetapkan jumlah frekuensi dalam
masing-masing kelas
c.
Metode:
1.
Jika N=25 atau kurang dari 25,gunakan
table D
2.
Jika P ≠ Q, kemungkinan harga x dibawah ( atau lebih ekstrem
dari itu) gunakan table T.
3.
Jika N > 25 dan P mendekati ujilah
4.
Umumnya penggunaan Binomial Test
digunakan dalam jumlah sampel kurang dari 25. Untuk sampel kurang dari 25: Bila
kelas 1 = X dan kelas 2 = N-X, maka:
|
Contoh soal:
seorang peneliti melakukan penelitian
terhadap kecenderungan masyarakat dalam memilih perawatan kecantikan.
Berdasarkan 20 sampel yang dipilih secara acak, ternyata 8 orang memilih
perawatan klinik kecantikan. Peneliti berharap bahwa kemungkinan masyarakat
dalam memilih perawatan kecantikan di klinik dana salon adalah sama.
Penyelesaian:
a. Hipotesis
Nol
= tidak terdapat perbedaan kemungkinan masyarakat
dalam memilih tempat perawatan kecantikan di klinik ataupun salon.
=
terdapat perbedaan kemungkinan masyarakat memilih
tempat perawatan kecantikan di klinik
ataupun salon.
b. Tes
Statistika
Tes
Binomial dipilih karena data yang ada terdapat dalam dua kelas
c. Tingkat
signifikansi
Ditetapkan α = 0.01 , N
= 20
Tempat perawatan kecantikan
|
Jumlah
|
Klinik kecantikan
|
12
|
Salon
|
8
|
d. Distribusi
sampling
Karena jumlah sampel
kurang dari 25, maka kita gunakan table D. di table D untuk N = 20 dan x = 8,diperoleh p = 0,252 (untuk
pengujian satu sisi). Karena dalam pengujian ini menggunakan dua sisi, maka p =
0,504
e. Daerah
penolakan
Karena tidak menunjukkan arah
perbedaan yang diprediksikan, maka digunakan pengujian dua sisi :
ditolak jika 2p < α
f. Perhitungan
Hasil pengumpulan data:
a. Berdasarkan
tabel, tampak bahwa pemilih klinik kecantikan lebih banyak daripada pemilih
salon.
b. Tabel
D untuk N = 20 dan x = 8 diperoleh p =
0,252 untuk pengujian satu sisi
c. Karena
dalam pengujian ini menggunakan dua sisi, maka p yang diperoleh dikalikan dua:
0,252 x 2 = 0,504
p = 0,504
> α = 0,05.
Maka,
diterima.
g. Kesimpulan
p = 0,504 > α = 0.01, maka diterima.
Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa
peluang masyarakat yang memilih klinik kecantikan dan salon adalah sama.
Tes Chi-square
·
Digunakan pada saat sampel-sampel yang kita Tarik
dari 1 populasi terdiri dari dua kelas atau lebih
·
tes chi-square yang digunakan bertipe goodness of
fit, artinya ialah tes dapat digunakan untuk menguji apakah frekuensi-frekuensi
yang kita amati pada sampel berasal ari populasi yang kita teliti.
·
Data
yang digunakan berbentuk nominal dan ukuran sampelnya besar.
·
Hipotesis
deskriptif disini merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan
frekuensi antara kategori satu dengan kategori lain dalam sebuah sampel.
·
Hipotesis:
1. = Tidak ada perbedaan distribusi frekuensi populasi
2. = Ada perbedaan
distribusi frekuensi populasi
3. Statistik uji :
·
syarat penggunaan
tes chi-square dalam pengujian hipótesis adalah:
o sampel yang diamati terdiri
dari dua kelas atau lebih
o frekuensi yang diharapkan sama
dengan 5 atau lebih dari 5. Jika kurang dari 5, maka tes binomial yang dapat
digunakan.
·
Fungsi chi square :
o Untuk menguji apakah frekuensi
yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan ( sehingga dapat menolak
).
·
Jika frekuensi yang diamati:
a.
Mendekati atau tidak banyak berbeda dengan frekuensi
yang diharapkan, maka nilai kecil
b.
Berbeda cukup besar, maka nilai besar diharapkan dalam tes ini, nilai kecil dikarenakan makin kecil nilai tersebut
maka makin besar kemungkinan bahwa frekuensi yang diamati berasal dari populasi
yang diharapkan.
·
Dalam menarik kesimpulan, apabila = atau,< α, maka ditolak
Asupan lauk
|
Anemia
|
Jumlah
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
Kurang
|
20
|
50
|
70
|
Baik
|
10
|
40
|
50
|
Jumlah
|
30
|
90
|
120
|
·
Contoh soal
Dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan asupan
lauk dengan penyakit anemia pada penduduk desa A. diambil sampel sebanyak 120
orang yang terdiri dari 50 orang asupan lauknya baik dan 70 orang asupan
lauknya kurang. Setelah dilakukan pengukuran kadar Hb, ternyata dari 50 orang
yang asupannya baik, ada 10 orang yang anemia. Sedangkan dari 70 orang yang asupan
lauknya kurang ada 20 orang yang anemia. Peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan proporsi antar anemia pada kedua kelompok tersebut.
Penyelesaian:
a.
= tidak ada perbedaan proporsi anemia pada
kedua kelompok tersebut
= ada perbedaan proporsi anemia padakedua
kelompok tersebut
b.
α = 0.05 , db = kategori -1 maka db = 2-1 =1
,
= 10 , = 12.5
= 40 , = 37.5
c.
lihat tabel c, pada db = 1 dan α 0.05, di peroleh
nilai tabel = 3.841. ditemukan bahwa hitung < tabel
d.
karena hitung < tabel, maka diterima. Sehingga disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna proporsi antara kedua kelompok tersebut atau tidak ada
hubungan antara asupan lauk dengan anemia.
Kolmogorov-Smirnov
·
Tes apakah dua sampel independen telah
ditarik dari populasi yang sama(atau dari populasi-populasi yang memiliki
distribusiyang sama)
·
Test googness
of fit . memperhatikan tingkat
kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi)
dengan suatu distribusi teoritis
·
Test ini mencakup perhitungan distribusi
frekuensi kumulatif yang akan terjadi di bawah distribusi frekuensi kumulatif
yang akan terjadi di bawah distribusi teoritisnya,serta membandingkan
distribusi frekuensi itu dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi
Dengan:
• (x) = Distribusi kumulatif teoritis
• (x) = Distribusi kumulatif observasi
• ≥ tolak
Contoh:
Seorang ahli pembuat kue ingin menguji apakah
ada kecenderungan selera terhadap kadar gula campuran kuenya.dia membuat 8
macam campuran kue yang berbeda kadar gulanya.Campuran kue A mempunyai kadar
gula yang paling rendah.Kemudian kue H yang paling tinggi kadar
gulanya.Kemudian dia mempersilahkan hasil olahannya untuk diuji oleh 16 orang
penguji, kue mana yang paling disenangi.Hasil pengujian menunjukkan bahwa jumlah
yang memilih kue adalah :
A=0, B=1, C=2, D=5, E=5, F=2, G=1, H=0
Apakah kadar gula mempengaruhi selera pilihan?
Gunakan α = 5 %
•
Rumusan Masalah
= kadar gula mempengaruhi pilihan
dalam memilih jenis kue
=
kadar gula tidak mempengaruhi pilihan dalam memilih jenis kue
•
Tingkat signifikansi
α = 5 %
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
|
Jumlah pemilih
|
0
|
1
|
2
|
5
|
5
|
2
|
1
|
0
|
F0(x)
|
1/8
|
2/8
|
3/8
|
4/8
|
5/8
|
6/8
|
7/8
|
1
|
(x)
|
0
|
1/16
|
3/16
|
8/16
|
13/16
|
15/16
|
1
|
1
|
|F0(x)-SN(x)|
|
0,125
|
0,1875
|
0,1875
|
0
|
0,1875
|
0,1875
|
0,125
|
0
|
•
Tes Statistik
D = maks | F0(x) -SN(x)
| = 0,1875
•
Distribusi Sampling
H0 ditolak :
jika Phitung ≥ Dα
Dα lihat Tabel F
Untuk :
α = 5 %,
Dα = 1,36/√N =
1,36/√16 = 0,34
•
Kesimpulan
D
= 0,1875 < Dα = 0,34 sehingga H0 diterima,
artinya kadar gula mempengaruhi pilihan dalam memilih jenis kue.
BAB II
Perbedaan dari Sampel yang Berelasi
McNEMAR
·
Membandingkan sebelum dan sesudah peristiwa dimana objek
digunakan pengontrol dirinya sendiri.
·
Dilakukan pada
dua sampel yang berhubungan
·
Menguji hipotesis komparatif
·
Skala
pengukuran data Nominal atau ordinal.
Sesudah
|
Sebelum
|
||
_
|
+
|
||
+
|
A
|
B
|
|
_
|
C
|
D
|
=
•
ditolak jika
≥
•
dierima
jika
<
Contoh:
Diambil sampel 50 orang.mereka diminta
untuk menentukan pemilihan Kepala Desa yang akan dipilih. Data diambil sebelum
dan sesudah debat dari dua calon Kepala Desa. Calon A diwakili angka 1 dan
calon B angka 2. Ingin diketahui apakah terdapat perbedaan atau perubahan
pilihan terhadap calon Kepala Desa setelah debat dilakukan.
Dengan data sebagai berikut:
Sebelum Debat
|
Sesudah Debat
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
Friedman Test
·
Membandingkan
tiga atau lebih kelompok atau kondisi
·
Menggunakan
data ordinal atau data interval tetapi tidak terdistribusi normal
·
Hanya
memberikan informasi ada perbedaan
·
Ada
2 keadaan:
Jika, N
≤ 9 → melihat signifikansi
melalui tabel n
N
˃ 9 → melihat signifikansi melaui
tabel chi kuadrat
·
Dapat
ditunjukkan bahwa Friedman :
·
Gunakan
table N , kemungkinan terjadinya dibawah
gunakan tabel
Contoh :
Misalkan kita ingin mempelajari
skor-skor tiga kelompok dibawah empat kondisi. Disini k =4 dan n =3. Tiap
kelompok terdiri dari empat subjek berpasangan , masing-masing satu subjek
dihadapkan pada satu kondisi. Dengan data sebagai berikut:
Kondisi
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Kelompok A
|
9
|
9
|
1
|
7
|
Kelompok B
|
6
|
5
|
2
|
8
|
Kelompok C
|
9
|
1
|
2
|
6
|
Penyelesaian :
•
Hipotesis
= sampel ditarik dari populasi yang sama
= sampel ditarik dari populasi yang berbeda
•
Tingkat
signifikansi
K = 4 n = 3 dan
α = 0.05
•
Daerah
penolakan
P <
α maka, ditolak
= – (3) (4) (4+1)
= 7,4
BAB III
Perbedaan dari Sampel yang Independen
Fisher Test
·
Menganalisis data terpisah (data nominal
atau ordinal)
·
Digunakan untuk menguji signifikansi
hipotesis komparatif dua sampel independen
·
Data disusun dalam tabel kontingensi 2 x
2
·
Ukuran sampel n ≤ 20
-
|
+
|
Jumlah
|
|
Kelompok I
|
A
|
B
|
A + B
|
Kelompok
II
|
C
|
D
|
C + D
|
Jumlah
|
A + B
|
B + D
|
N
|
Contoh
:
Seorang peneliti memberikan pertanyaan kepada bebotoh sepak bola
dan bukan bebotoh sepak bola, apakah setuju dengan pembubaran PSSI.dengan data
sebagai berikut:
bebotoh
|
bukan bebotoh
|
S
|
TS
|
S
|
S
|
S
|
TS
|
TS
|
TS
|
TS
|
TS
|
S
|
|
TS
|
•
Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan yang signifikan?
= tidak
ada perbedaan
=
terdapat perbedaan
•
Tes statistik
Menetapkan signifikansi perbedaan antara dua sampel independen.
Karena N kecil maka digunakan Tes Fisher.
•
Tingkat signifikansi
α = 0,05 N = 15
Bebotoh
|
Bukan Bebotoh
|
||
Setuju
|
4
|
1
|
5
|
Tidak Setuju
|
3
|
4
|
7
|
7
|
5
|
12
|
•
Kesimpulan :
ditolak
tidak ada perbedaan yang signifikan
BAB IV
Dua Sampel
Mann-Whitney U Test
·
Menguji
apakah dua kelompok independen telah ditarik dari populasi yang sama
·
Menggunakan
data ordinal
·
Termasuk
tes non-parametrik yang paling kuat
·
Digunakan
manakala dalam penelitiannya lebih lemah dari skala interval
·
Jika:
a.
b.
·
Prosedur pengujian dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Susun
kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelomok sampel
2. Hitung
rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel
3. Ranking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai
terbesar
4. Nilai
beda sama diberi ranking rata –rata
5. Jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel.
Contoh :
Untuk memeningkatkan produktivitas
sekelompok petani diberi bantuan saprodi oleh pemerintah. Sesudah beberapa
tahun ingin diketahui apakah ada perbedaan produktivitas pada petani yang
diberi bantuan yang tidak mendapat
batuan
pemerintah. Berikut ini diberikan data nilai produktivitas yang diperoleh dari
dua kelompok petani tersebut :
Petani Yang tidak mendapat bantuan
|
Petani Yang Mendapat bantuan
|
Nilai Produktivitas
|
Nilai produktivitas
|
60
|
70
|
70
|
70
|
70
|
80
|
50
|
60
|
60
|
80
|
60
|
90
|
70
|
70
|
70
|
60
|
50
|
50
|
60
|
60
|
70
|
|
80
|
|
80
|
|
80
|
|
90
|
1. Hipotesis
§ : tidak terdapat
perbedaan produktivitas petani yang mendapat bantuan dan tidak mendapat bantuan
pemerintah
§ : terdapat perbedaan produktivitas petani yang mendapat bantuan
dan tidak mendapat bantuan pemerintah
2. Pengambilan keputusan
§ Terima : bila ≥
§ Tolak
: bila ≤
3. Tes statistik
n1
dan n2 digabung untuk membuat ranking
Penyelesaian :
Nilai
≤ Maka, Nilai U Dihitung
Dengan Rumus :
= +
= 10 x 15 +
= 115
= 10 x = 75 ≤ = 115
= +
= 10 x 15 +
= 35
4. Tingkat signifikansi
α
= 5%
5. Kesimpulan
U
tabel
= 39
U
hit =
35
Terima
: Bila Uhitung ≥ Utabel
Tolak
:
Bila Uhitung ≤ Utabel
Uhit
=
35 ≤
Utabel
=
39
Maka,
Ditolak
Diterima dengan Tingkat
Kepercayaan 95 %.
BAB V
Lebih dari Dua
Sampel
Kai-Kuadrat
·
Test
X² dapat dipakai untuk menentukan signifikansi perbedaan-perbedaan antara k
kelompok-independent
·
Menggunakan
data nominal atau ordinal
·
Test
ini sama baik untuk dua sampel independen maupun k sampel independen
Contoh:
Sebuah penelitian bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan dalam memilih bidang kekhususan di perguruana
tinggi pada siswa menengah atas dari kelas IPA, IPS,dan SMK. Untuk menguji
hipotesis tersebut dikumpulkan data dari 280 orang mahasiswa di universitas X.
Data :
Bidang
|
Jurusan di SMA
|
Total
|
||
IPA
|
IPS
|
SMK
|
||
kesehatan
|
57
|
12
|
13
|
82
|
teknik
|
31
|
23
|
14
|
68
|
sosial
|
25
|
43
|
62
|
130
|
total
|
113
|
78
|
89
|
280
|
•
Hipotesis
o : tidak ada
perbedaan dalam memilih bidang kekhususan di perguruana tinggi pada siswa
menengah atas dari kelas IPA, IPS,dan SMK
o : ada perbedaan dalam memilih bidang kekhususan
di perguruana tinggi pada siswa menengah atas dari kelas IPA, IPS,dan SMK
•
Tingkat
signifikansi
o α
= 1%
o N = 280
Bidang
|
Jurusan di SMA
|
Total
|
||
IPA
|
IPS
|
SMK
|
||
kesehatan
|
57 (31,3)
|
12 (22,8)
|
13 (26,1)
|
82
|
teknik
|
31 (27,4)
|
23 (18,9)
|
14 (21,6)
|
68
|
sosial
|
25 (52,5)
|
43 (36,2)
|
62 (41,3)
|
130
|
total
|
113
|
78
|
89
|
280
|
= 36,98
df = (3-1)(3-1)= 4
•
Kesimpulan
:
o ditolak.
o tidak ada perbedaan dalam memilih
bidang kekhususan di perguruana tinggi pada siswa menengah atas dari kelas IPA,
IPS,dan SMK
Kruskal-Wallis
1. Menguji
signifikansi perbedaan antara 3 kelompok atau lebih
2. Test
ini membuat anggapan bahwa variable yang dipelajari mempunyai distribusi countinue
3. Data
minimal skala ordinal
Metode :
•
Masing-masing N hasil diobservasi
diganti dengan rangking
•
Nilai terkecil sebagai rangking pertama,
dan nilai terbesar sebagai rangking terakhir
•
Hitung jumlah rangking dalam
masing-masing kelompok/sampel
•
Untuk sampel kecil
o
Ho
ditolak : atau
o
Ho
diterima: atau α
Untuk sampel besar,
menggunakan tabel C
§ Ho ditolak :
§ Ho diterima:
Contoh :
Sebuah pendapat menyatakan bahwa
kegiatan berkemah dapat meningkatkan kemandirian pada anak SD. Seorang peneliti
ingin membuktikan apakah ada perbedaan kemandirian siswa yang mengikuti
kegiatan berkemah rutin, jarang mengikuti dan rajin mengikuti. Diambillah 3
sekolah dimana sekolah pertama memiliki kegiatan berkemah, sekolah kedua jarang
melakukan perkemahan, dan sekolah ketiga tidak pernah melakukan kegiatan
berkemah. Dengan tingkat signifikansi = 5%
·
Hipotesis
Apakah ada perbedaan kemandirian siswa yang
mengikuti kegiatan berkemah rutin, jarang mengikuti dan rajin mengikuti ?
•
: ada perbedaan
kemandirian siswa yang mengikuti kegiatan berkemah rutin, jarang mengikuti dan
rajin mengikuti
•
: tidak ada perbedaan
kemandirian siswa yang mengikuti kegiatan berkemah rutin, jarang mengikuti dan
rajin mengikuti
Sekolah 1
|
Sekolah 2
|
Sekolah 3
|
90
|
78
|
60
|
75
|
67
|
56
|
84
|
60
|
80
|
80
|
56
|
55
|
88
|
Sekolah 1
|
Sekolah 2
|
Sekolah 3
|
13
|
8
|
4.5
|
7
|
6
|
2.5
|
11
|
4.5
|
9.5
|
9.5
|
2.5
|
1
|
12
|
H =
H =
=
= (738,0625) – 42
= 48.663 – 42
= 6.66
·
Kesimpulan
= 6.66
≥ ditolak
Ada
perbedaan antara kemandirian siswa yang mengikuti kegiatan perkemahan rutin
dengan yang jarang mengikuti dan tidak mengikuti.
BAB VI
Kasus k Sampel Berhubungan
Test
Q Cochran
·
Digunakan
untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap vali
·
Dimana
peneliti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak valid berdasarkan
kriteria-kriteria statistik yang dipakai.
·
Metode
a.
Hipótesis
yang mau diuji:
§
Ho
: Semua atribut yang diuji mempunyai proporsi
jawaban ya yang sama
§
Ha
: Semua atribut yang diuji mempunyai proporsi jawaban YA yang berbeda
b.
Dengan
rumus :
·
α
= 0.05 dk = k – 1
maka diperoleh Q tabel = 0.05: df dari tabel
Chi Square Distribution.
·
Keputusan
§
Tolak
Ho dan terima Ha, jika Q hit > Q tab
§
Terima
Ho dan tolak Ha, jika Q hit < Q tab
·
Kesimpulan:
§
tolak
Ho
§
Proporsi
jawaban ya masih berbeda pada semua atribut
§
Jika
terima Ho berarti proporsi jawaban ya pada semua atribut dianggap sama.
§
Q
hitung < Q table, dk = n – 1 dengan α = 0,05.
Contoh :
BAB VII
Teknik korelasi
Korelasi Spearman
·
Ditandai
dengan adanya ranking
·
Rho
= ρ
·
Data
ordinal
1.
Kegunaan
•
untuk
mengukur asosiasi antara dua variable
yang berskala ordinal, sehingga memungkinkan obyek yang diteliti dapat diberi
jenjang
2.
Metode:
Contoh
:
Seorang
peneliti ingin mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara penyesuaian
diri (x) dengan prokrastinasi akademik (y)
·
Hipotesis
•
: tidak ada hubungan yang
signifikan penyesuaian diri (x) dan prokrastinansi akademik (y)
•
: ada hubungan yang
signifikan antara penyesuaian diri (x) dan prokrastinansi akademik (y)
x
|
y
|
x
|
y
|
|||
A
|
21
|
19
|
7
|
1
|
6
|
36
|
B
|
27
|
31
|
13
|
12
|
1
|
1
|
C
|
19
|
33
|
6
|
14
|
-8
|
64
|
D
|
17
|
32
|
4
|
13
|
-9
|
81
|
E
|
22
|
29
|
8
|
10
|
-2
|
4
|
F
|
26
|
23
|
12
|
5
|
7
|
49
|
G
|
25
|
22
|
11
|
4
|
7
|
49
|
H
|
28
|
21
|
14
|
3
|
11
|
121
|
I
|
16
|
28
|
3
|
9
|
-6
|
36
|
J
|
15
|
27
|
2
|
8
|
-6
|
36
|
K
|
23
|
24
|
9
|
6
|
3
|
9
|
L
|
24
|
20
|
10
|
2
|
8
|
64
|
M
|
18
|
30
|
5
|
11
|
-6
|
36
|
N
|
14
|
26
|
1
|
7
|
-6
|
36
|
total
|
0
|
622
|
= 1 – 1.367
= -0.367
df
= (N-2)
= 14-2 =12
·
Tingkat
signifikansi
α = 0.05 = 0.567
·
Kesimpulan
diterima
tidak ada hubungan yang
signifikan penyesuaian diri (x) dan prokrastinansi akademik (y)
Contoh
angka sama:
Suatu
penelitian bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
kreatifitas verbal (x) dengan prokrastinasi akademik (y) dengan menggunakan
tingkat signifikansi 5%
·
Hipotesis
•
: tidak ada hubungan yang
signifikan penyesuaian diri (x) dan prokrastinansi akademik (y)
•
: ada hubungan yang
signifikan antara penyesuaian diri (x) dan prokrastinansi akademik (y)
x
|
y
|
x
|
y
|
|||
A
|
20
|
44
|
13.5
|
13.5
|
0
|
0
|
B
|
17
|
44
|
8.5
|
13.5
|
-5
|
25
|
C
|
20
|
39
|
13.5
|
10.5
|
3
|
9
|
D
|
19
|
33
|
11.5
|
7
|
4.5
|
20.25
|
E
|
17
|
30
|
8.5
|
4
|
4.5
|
20.25
|
F
|
9
|
33
|
3.5
|
7
|
-3.5
|
12.25
|
G
|
19
|
40
|
11.5
|
12
|
-0.5
|
0.25
|
H
|
18
|
39
|
10
|
10.5
|
-0.5
|
0.25
|
I
|
9
|
38
|
3.5
|
9
|
-5.5
|
30.25
|
J
|
7
|
27
|
1
|
1
|
0
|
0
|
K
|
13
|
33
|
7
|
7
|
0
|
0
|
L
|
12
|
32
|
6
|
5
|
1
|
1
|
M
|
8
|
29
|
2
|
3
|
-1
|
1
|
N
|
11
|
28
|
5
|
2
|
3
|
9
|
0
|
128.5
|
§ :
-
=
227.5 -2
= 225.5
§ :
= 227.5 – 3
= 224.5
= = =
=0,714
·
Tingkat
signifikansi
α
= 0.05 = 0,456
·
Kesimpulan
ditolak
tidak ada hubungan yang
signifikan penyesuaian diri (x) dan prokrastinansi akademik (y)
Korelasi Kendall
·
τ tau
·
Digunakan
untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih.
·
Kelebihan
metode ini bila digunakan untuk menganalisis sampel berukuran lebih dari 10 dan
dapat dikembangkan untuk mencari koefisien korelasi parsial.
·
Metode
o
Beri
ranking data observasi pada variabel X dan variabel Y.
o
Susun n objek sehingga ranking X untuk subjek
itu dalam urutan wajar, yaitu 1, 2, 3, …, n. Apabila terdapat ranking yang sama
maka ranking-nya adalah rata-ratanya.
o
Amati
ranking Y dalam urutan yang bersesuaian dengan ranking X yang ada dalam urutan
wajar kemudian tentukan jumlah angka pasangan concordant (Nc) dan jumlah angka
pasangan discordant (Nd).
o
Statistik
uji yang digunakan:
§ τ
=
§ τ
=
o
Untuk
menguji signifikansi
, bandingkan
dengan harga-harga kritis dari table.
o
Ketentuan
pengujian adalah bila nilai > , maka H0 ditolak.
Contoh dengan angka sama :
Korelasikan skor-skor 12 subjek
pada suatu skala yang mengukur perjuangan status sosial dengan berapa kalikah
tiap-tiap subjek ibu menyerahkan kepada tekanan-tekanan kelompok dalam
menetapkan panjang garis.
Subjek
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
L
|
Ranking
perjuangan status
|
3
|
4
|
2
|
1
|
8
|
11
|
10
|
6
|
7
|
12
|
5
|
9
|
Ranking
menyerah
|
1.5
|
1,5
|
3,5
|
3,5
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10,5
|
10,5
|
12
|
Susun
kembali urutan subjek:
Subjek
|
D
|
C
|
A
|
B
|
K
|
H
|
I
|
E
|
L
|
G
|
F
|
J
|
Ranking
perjuangan status
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Ranking
menyerah
|
3,5
|
3,5
|
1,5
|
1,5
|
10,5
|
8
|
9
|
5
|
12
|
7
|
6
|
10,5
|
Selanjutnya hitung harga S:
S = (8 - 2) + (8 – 2) + (8 – 0 ) + (1
– 5) + (3 – 3) + (2 – 3) +(4 – 0) + ( 0 – 3) + (1 – 1) + (1 – 0)
= 25
Tentukan harga dan . tidak
terdapat angka sama diantara skor-skor pada perjuangan status sosial yaitu pada
ranking X, dan dengan deminkian = 0.
= Σt ( t – 1)
=
= 3
= 0 , = 3 , S
= 25 dan N = 12
τ =
τ = 0,38
DAFTAR
PUSTAKA
Siegel Siegel, 2011. Statistika
Non Parametrik:Untuk Ilmu-Ilmu Sosial: PT GRAMEDIA, Jakarta
https://www.google.com/url?q=http://digensia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar